Sunday, June 15, 2014

Refleksivitas Etika Sistem Informasi

Pengajaran etika untuk mahasiswa sistem informasi (IS) menimbulkan sejumlah isu-isu konseptual dan konten yang terkait.  Refleksivitas akan dibutuhkan untuk menyediakan kompleksitas konseptual dan keterbukaan intelektual yang akan dibutuhkan untuk bereaksi secara tepat untuk tantangan baru. Diskusi awal konsep etika dan moral dan garis besar ICT berkembang harus memberikan pendidik jeda untuk berpikir tentang apakah ini bisa ditampung dalam metode berpikir dan mengajar mereka. Hal ini bukan karena ini adalah satu-satunya cara melihat etika atau mewakili isu-isu etis yang ada di masa depan, melainkan justru karena mewakili beberapa aspek kompleksitas yang praktisi akan hadapi di masa depan. 

Sumber: Stahl, B. C., (2011). Teaching Ethical Reflexivity in Information Systems: How to Equip Students to Deal With Moral and Ethical Issues of Emerging Information and Communication Technologies. Journal of Information Systems Education, 22(3), 253-260.

Membangun Ontologi Domain dari Relational Database Menggunakan Mapping Rules

Ontologi telah dianggap sebagai inti dari semantik karena memberikan pengetahuan yang shareable dan reusable mengenai domain tertentu. Meningkatkan dan membagi pengetahuan spesifik tentang domain pada database menjadi tantangan kunci dalam mengembangkan suatu aplikasi. Pemetaan data relasional ke dalam ontologi dari database relasional memainkan peran penting dalam penciptaan dan pembaharuan ontologi. Tantangan di masa depan dalam domain ini adalah untuk berfokus pada konstruksi ontologi dari database relasional yang belum dibentuk dan untuk menjelajahi bagaimana perbedaan antara ontologi yang dibangun dan database relasional yang baik.

Sumber: Pasha, M., Sattar, A., (2012). Building Domain Ontologies From Relational Database Using Mapping Rules. International Journal of Intelligent Engineering & Systems, 5(1), 20-27.

Manajemen Risiko Keamanan dengan Sistem Informasi Jaringan

Organisasi nirlaba tidak memiliki kekebalan pada keamanan jaringan, komputer membuat kejahatan lebih mudah di organisasi nirlaba. Keamanan jaringan adalah cabang dari teknologi yang dikenal sebagai keamanan informasi seperti yang diaplikasikan kepada komputer dan jaringan. Perusahaan di India rata-rata hanya menghabiskan 0.8 persen dari budget mereka untuk keamanan, sementara secara global adalah 5.5 persen. Sejumlah kasus hacking pada situs internet India telah sampai ke Pakistan namun susah untuk mencari jejaknya. Hacker menggunakan pengetahuan software untuk merusak dan mencuri informasi dari sistem komputer pada sekurang-kurangnya 635 situs internet India tahun lalu.

Sumber: Gupta, P,. Kumar, R., (2012). Security Risk Management with Networked Information System: A Review. International Journal of Electronics Engineering, 4(2), 193– 197.

Representasi DFD berbasis XML

Di dalam dunia Teknologi Informasi, cara kerja sistem informasi dapat dengan baik dijelaskan melalui penggunaan Data Flow Diagram (DFD). DFD adalah satu dari tiga perspektif penting Analisis Sistem dan Desain Metode (SSADM). XML dan format pendukungnya secara bersama menyediakan data dan metadata yang tepat untuk dikirimkan ke aplikasi klien.Teknologi XML sangat popular, efisien, dan efektif untuk komunikasi data melalui jaringan. Implementasi diagram apapun menjadi format xml akan sangat berguna untuk penanganan representasi gambar data menjadi DFD. XML memfasilitasi pemahaman sistem yang lebih baik dengan menghilangkan ambiguitas dalam notasi.

Sumber: Kolhatkar, S. S., (2011). XML Based Representation of DFD. International Journal of Advanced Computer Science and Applications, 2(8), 22-24.

Monday, March 17, 2014

Efektivitas Business Process Re-engineering

BPR adalah kegiatan yang memerlukan persiapan secara matang dalam pelaksanaannya. Organisasi menerapkan BPR agar dapat mengarahkan SDM yang dimiliki untuk menerapkan praktek-praktek yang lebih efektif guna meningkatkan produktivitas dengan mengurangi biaya. Salah satu faktor yang berdampak pada BPR adalah manajemen sumber daya manusia (HRM). Oleh karena itu penelitian kali ini menggunakan kuesioner untuk menganalisis faktor-faktor yang mendukung HRM dalam meningkatkan efektivitas BPR. Hasil menunjukkan bahwa terdapat lima faktor yaitu kompetensi manajemen, kerja tim, struktur organisasi, infrastruktur IT, dan komunikasi efektif.


 
Sumber: Naz, A., Azhar, Z., Nawaz, M., Gul, A. (2013). Role of Human Resources Management in the Effectiveness of Business Process Reengineering. Journal of Resources Development and Management, 1, 60-64.

Adopsi Mobile Banking

Perkembangan teknologi saat ini telah memungkinkan tersedianya layanan mobile banking. Namun sayangnya, jumlah penduduk Pakistan yang memiliki akun dalam perbankan terutama pada penduduk berpenghasilan rendah tidak banyak. Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat penduduk kelas tersebut untuk menggunakan layanan mobile banking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat konsumen dipengaruhi positif oleh lingkungan sosial, kegunaan, dan kemudahan penggunaan. Sementara itu, risiko yang dirasakan akan berpengaruh negatif pada minat untuk menggunakan layanan mobile banking.

Sumber: Kaziia, A. K., Mannan, M. A. (2013). Factors affecting adoption of mobile banking in Pakistan: Empirical Evidence. International Journal of Research in Business and Social Science, 2(3), 54-61.

Sunday, March 16, 2014

Knowledge Management pada Keadaan Darurat

Respon AS untuk gempa bumi Haiti merupakan koordinasi tiga lembaga yang bekerja secara bersamaan yaitu pemerintah Haiti, PBB, dan banyak negara. Usaha ini kompleks dan mengandalkan sistem knowledge management (KM) melalui penggunaan media sosial. Dalam penelitian, dianalisa penggunaan media sosial sebagai sistem KM, terutama untuk keadaan darurat dengan partisipasi langsung dalam AFCAT AS. Terdapat kerangka 3T yang menjelaskan bagaimana informasi digunakan oleh organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memungkinkan KM efektif dalam keadaan darurat, dan dapat digunakan oleh individu untuk pengambilan keputusan secara cepat.

 
Sumber: Yates, D., Paquette, S. (2011). Emergency knowledge management and social media technologies: A case study of the 2010 Haitian earthquake. International Journal of Information Management, 31, 6-13.